HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah ra, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud maka aku akan memerintahkan seorang perempuan ( istri ) untuk bersujud kepada suaminya ( Ibnu Majah, hasan shahih 1853 ).
Maksud dari hadist diatas adalah seorang istri wajib TAAT dan PATUH kepada suaminya apabila suaminya memerintahkan.....SEGALA SESUATU YANG BAIK.... tanpa syarat... namun apabila suami memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan tuntunan Al Qur'an dan Hadist maka istri tidak wajib mentaatinya bahkan wajib mengingatkan dan menolaknya dengan cara - cara yang makruf.....
Hal ini berawal ketika seorang suami sedang berbicara kepada istrinya maka istri harus mendengarkannya dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan suami.......dan ketika istri hendak menyampaikan pendapat tentang barbagai hal......maka hendaknya istri memlilih ucapan yang baik dengan tutur kata yang indah dan lembut serta sedapat mungkin menghindari pembicaraan yang tidak disukai oleh suami.......sikap inilah yang InsyaAllah akan membuat suami merasa nyaman dan senang dan mengarahkan suami betah dan bahagia berada dirumahnya.......akhirnya membuat terhindarkannya suami dari hal - hal yang tidak diinginkan terjadi diluar rumah .... Amiin.
Banyak sekali saat ini istri yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan suaminya......sehingga istri lebih banyak tahu bebagai hal dibandingkan dengan suaminya.....walaupun demikian ketika istri terlibat sebuah pembicaraan dengan suaminya maka sikap istri tidak boleh mendominasi karena pengetahuannya tersebut.....dengarkan apa yang disampaikan suami......pahami kalimat dan maksudnya......mintalah ijin untuk menyampaikan pendapat.... sampaikan pendapat dengan memilih kata - kata yang lembut dan indah yang disukai suami... sebuah interaksi dialog yang indah akan terjadi antara suami dan istri.....Subhanallah....
HR. Thabrani bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Sukakah kamu aku ceritakan bakal istrimu disurga ? Para sahabat menjawab: "Tentulah saja kami suka." Maka Rasulullah SAW bersabda, " yaitu setiap istri yang kasih sayang dan banyak anak, dan apabila ia diganggu oleh suaminya lalu ia menyerahkan dirinya dan berkata, "Inilah tanganku terserah kepadamu, aku tidak ada dapat tidur hingga engkau rela kepadaku."
Janganlah engkau banyak berargumen apalagi alasan - alasan yang dibuat - buat apabila suami sudah jelas memerintahkan hal - hal yang baik......sesuai dengan tuntunan syariat... segelah untuk menunaikannya......suami akan senang hatinya.....dan suami akan ridha terhadap istrinya.....dan inilah yang kelak akan menghantarkan seorang istri untuk mendapatkan syurga Allah SWT dengan kebahagiaan abadi sebagai imbalannya.....
HR. Tirmidzi dari Ummu Salamah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Setiap istri yang meninggal dunia dan suaminya meridhainya ... IA PASTI MASUK SYURGA.... ( hadist hasan dalam Kitab Riyadus Shaalihiin )
Mudah - mudahan kita semua termasuk hamba - hamba yang senantiasa mendapatkan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah dalam menjalani kehidupan rumah tangga kita..... sehingga Allah SWT senantiasa memudahkan segala urusan keluarga kita.... dan kebahagiaan keluarga dunia akhirat akan kita raih bersama - sama..... Amiin Allaahumma Amiin.....
Rabu, 10 Maret 2010
ISTRI JUGA PUNYA HARAPAN
Apapun yang dilakukan seorang istri di rumahnya.... sosok yang tak pernah mengeluh dan menyerah ini.....selalu menisbatkan pekerjaan rumah yang sangat banyak tersebut ( multi tasker )..... untuk kebahagiaan keluarganya....sebagai harapan utama mereka....para istri berharap untuk.... Having " A " Happy Family..... mempunyai " SEBUAH " keluarga yang bahagia dengan kualitas " A ".....ungkapan kalimat ini bermakna tunggal..... ya.. hanya SEBUAH.....bukan.... DUA....TIGA... EMPAT.....keluarga.....
Wanita muslimah.....wanita yang baik.....wanita yang shalihah....sadar dengan sesadar - sadarnya bahwa untuk mendapatkan kebahagian itu..... maka dia harus terlebih dahulu memberi...memberi....dan memberi apapun yang dia punya....apapun tanpa terkecuali.....dengan mengharapkan agar Allah SWT memberikan suami yang bisa mendatangkan kebahagian keluarga.... suami yang jujur dalam segala hal.....suami yang bisa menjadi panutan dan imam bagi keluarganya......BUKAN sebaliknya..... memberikan beban batin yang berlebihan kepada istrinya.....
HR. Muslim.Janganlah seorang lelaki mukmin membenci seorang mukminah (istrinya), bila ia membenci suatu perangai padanya, niscaya ia menyukai perangainya yang lain.
Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits ini dengan menyebutkan contoh nyata, beliau berkata, “Tidaklah layak bagi seorang mukmin (suami yang beriman) untuk membenci seorang mukminah (istrinya yang beriman), bila ia mendapatkan padanya suatu perangai yang ia benci, niscaya ia mendapatkan padanya perangai lainnya yang ia sukai, misalnya bila istrinya tesebut berakhlak pemarah, akan tetapi mungkin saja ia adalah wanita yang taat beragama, atau cantik, atau pandai menjaga kehormatan dirinya, atau sayang kepadanya atau yang serupa dengan itu. (Syarah Muslim Oleh Imam An Nawawi 10/58).
Wanita memang diciptakan dari tulang rusuk pendek yang bengkok dari bagian belakng kiri laki - laki.....karenanya memang dia butuh di luruskan dengan lemah lembut oleh suaminya..... bukan malah di buat lebih bengkok.... bahkan patah..... hal ini akan menyakitinya......
Ketika berbicara anak...... maka wanita baru mengungkapkan keinginannya dengan kalimat jamak.... HAVING " CHILDREN ".....mempunyai banyak anak...... anak pertama..... bilangnya kapok......tapi tahun berikutnya.....ya hamil lagi....dan seterusnya...... kebahagiaan melihat anak - anaknya tumbuh dan berkembang dengan sehat.....mengantar anak - anak ke sekolah.... belajar membaca Al Qur'an di TPQ..... menemani belajar di rumah mengerjakan PR..... anak - anak berantem.... dia tersenyum sambil mendamaikannya..... anak - anak menangis..... dia memeluknya dengan kasih sayangnya.... anak - anak bercanda.... dia tertawa menyemangatinya.....anak - anak sedang mengahdapi hal - hal penting.... dia puasa....dia bersujud di hadapan Rabb nya .....dia panjatkan doa kepada Nya.....
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS 4 : 1
Lebih baik miskin.... tinggal di rumah gubuk..... asal bahagia.... daripada tinggal di rumah yang mewah.....tapi suasana rumah seperti neraka..... inilah ungkapan wanita perihal rumahnya....sangat sederhana..... " BAITI JANNATI " ...... rumahku adalah syurgaku......wanita hanya berharap mempunyai HANYA SATU RUMAH SAJA.....dia BELUM mampu untuk mengelola.... 2....3...4...RUMAH SEKALIGUS.....
Jangan takut dan bersedih wahai para wanita..... Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para wanita melalui nasehat kepada putrinya Fatimah Az Zahra ra......( Kitab Wasiiatul Mustofaa )
Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu darjat.
Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka, maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.
Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semuanya adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT ?
Ya Fathimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat. Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah.
Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak-kan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga serta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat.
Mudah - mudahan harapan akhwat.... para istri.... para wanita untuk mendapatkan kebahagiaan keluarganya.....mendapatkan suami yang di limpahi kasih dan sayang kepada istrinya.... mendapatkan anak - anak yang mengormati dan mengasihi orang tuanya.... shalih dan shalihah..... semuanya di mudahkan oleh Allah SWT..... Amiin.
Wanita muslimah.....wanita yang baik.....wanita yang shalihah....sadar dengan sesadar - sadarnya bahwa untuk mendapatkan kebahagian itu..... maka dia harus terlebih dahulu memberi...memberi....dan memberi apapun yang dia punya....apapun tanpa terkecuali.....dengan mengharapkan agar Allah SWT memberikan suami yang bisa mendatangkan kebahagian keluarga.... suami yang jujur dalam segala hal.....suami yang bisa menjadi panutan dan imam bagi keluarganya......BUKAN sebaliknya..... memberikan beban batin yang berlebihan kepada istrinya.....
HR. Muslim.Janganlah seorang lelaki mukmin membenci seorang mukminah (istrinya), bila ia membenci suatu perangai padanya, niscaya ia menyukai perangainya yang lain.
Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits ini dengan menyebutkan contoh nyata, beliau berkata, “Tidaklah layak bagi seorang mukmin (suami yang beriman) untuk membenci seorang mukminah (istrinya yang beriman), bila ia mendapatkan padanya suatu perangai yang ia benci, niscaya ia mendapatkan padanya perangai lainnya yang ia sukai, misalnya bila istrinya tesebut berakhlak pemarah, akan tetapi mungkin saja ia adalah wanita yang taat beragama, atau cantik, atau pandai menjaga kehormatan dirinya, atau sayang kepadanya atau yang serupa dengan itu. (Syarah Muslim Oleh Imam An Nawawi 10/58).
Wanita memang diciptakan dari tulang rusuk pendek yang bengkok dari bagian belakng kiri laki - laki.....karenanya memang dia butuh di luruskan dengan lemah lembut oleh suaminya..... bukan malah di buat lebih bengkok.... bahkan patah..... hal ini akan menyakitinya......
Ketika berbicara anak...... maka wanita baru mengungkapkan keinginannya dengan kalimat jamak.... HAVING " CHILDREN ".....mempunyai banyak anak...... anak pertama..... bilangnya kapok......tapi tahun berikutnya.....ya hamil lagi....dan seterusnya...... kebahagiaan melihat anak - anaknya tumbuh dan berkembang dengan sehat.....mengantar anak - anak ke sekolah.... belajar membaca Al Qur'an di TPQ..... menemani belajar di rumah mengerjakan PR..... anak - anak berantem.... dia tersenyum sambil mendamaikannya..... anak - anak menangis..... dia memeluknya dengan kasih sayangnya.... anak - anak bercanda.... dia tertawa menyemangatinya.....anak - anak sedang mengahdapi hal - hal penting.... dia puasa....dia bersujud di hadapan Rabb nya .....dia panjatkan doa kepada Nya.....
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS 4 : 1
Lebih baik miskin.... tinggal di rumah gubuk..... asal bahagia.... daripada tinggal di rumah yang mewah.....tapi suasana rumah seperti neraka..... inilah ungkapan wanita perihal rumahnya....sangat sederhana..... " BAITI JANNATI " ...... rumahku adalah syurgaku......wanita hanya berharap mempunyai HANYA SATU RUMAH SAJA.....dia BELUM mampu untuk mengelola.... 2....3...4...RUMAH SEKALIGUS.....
Jangan takut dan bersedih wahai para wanita..... Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para wanita melalui nasehat kepada putrinya Fatimah Az Zahra ra......( Kitab Wasiiatul Mustofaa )
Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu darjat.
Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka, maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.
Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semuanya adalah keredhaan suami terhadap isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT ?
Ya Fathimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat. Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah.
Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak-kan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga serta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat.
Mudah - mudahan harapan akhwat.... para istri.... para wanita untuk mendapatkan kebahagiaan keluarganya.....mendapatka
SUAMI TIDAK BOLEH MEMUKUL ISTRIN
" Walaa tadhribil wajha "..... Jangan memukul wajahnya....
Sudah menjadi hal yang lumrah dalam menjalani kehidupan rumah tangga selalu ada perbedaan pendapat antara suami dan istri.... Nah apabila terjadi sebuah pertengkaran maka suami tidak diperbolehkan memukul wajah istrinya... apalagi menyiksanya seperti yang sering kita baca dan lihat di media.... suami menganiaya istrinya.....KDRT......na'udzubillah....
Wajah adalah anggota badan yang paling mulia...apabila wajah itu dipukul maka jadilah ia merasa orang yang paling hina.....dan wajah inilah yang dipergunakan hamba untuk bersujud kepada Nya....Oleh karena itu Rasulullah SAW. melarang suami untuk memukul wajah istrinya.....
HR. Abu Dawud dari Ilyas bin Abdullah bin Abi Dzuhab ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Janganlah kalian memukul para hamba Allah ( wanita ), kemudian Umar bin Khattab ra menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Para wanita berani melawan suaminya ? Kemudian Rasulullah memberikan keringanan boleh memukulnya, lalu itu menjadikan para wanita mengadu kepada Rasulullah SAW tentang sikap para suami mereka. Rasulullah SAW bersabda : Para wanita mengadukan kepada keluarga Muhammad SAW tentang sikap suami mereka, mereka ( suami ) itu bukanlah orang - orang yang terbaik kalian. ( Shahih Abu Dawud 1863 ).
Rasulullah melarang para sahabat untuk memukul istrinya, lalu merekapun berhenti karena para sahabat adalah sebaik - baik generasi yang jika diajak untuk memenuhi perintah Allah SWT dan Rasul Nya maka mereka mengatakan " Sami'naa wa Atho'naa " Kami mendengar dan kami patuh.... Subhanallah.....
Hal ini ternyata membuat para istri semakin berani kepada suaminya....akhirnya Umar bin Khattab mempertanyakannya kepada Rasulullah SAW.... akhirnya beliau membolehkan memukulnya....
Namun sebagian dari para suami ada yang berlebihan dalam memukulnya.... hal ini kemudian para wanita mendatangi rumah Rasulullah dan mengadukannya....sehingga Rasulullah SAW memberitahukan kepada para sahabat bahwa suami yang memukul istrinya bukanlah laki - laki yang baik...
Bukanlah laki - laki yang baik diantara kalian.....artinya memukul dan ringan tangan seorang suami kepada istrinya.....maka laki - laki tersebut bukanlah laki - laki yang baik......karena seharusnya suami bisa menjadi pembimbing dalam segala hal bagi istrinya dan anak - anaknya.....membimbing dengan ilmu dan hikmah......bukan dengan kekerasan dengan pukulan dan tendangan.....bukan dengan menyakitinya secara lahir dan batin......mereka ada mendampingi kita untuk kita lindungi.....untuk kita sayangi......untuk kita cintai.....bukan untuk disakiti.....bukan untuk dilukai......
Dari uraian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suami tidak boleh memukul wajah istrinya..... akan tetapi boleh memukul anggota badan yang lain dengan batas tidak sampai menyakitinya....
InsyaAllah istri akan senang kalau dipukul " pantat " nya ( maaf )..... sambil memukul tambahi dengan kalimat " gemes "..... kamu ini sudah punya anak 3 tapi pantatmu masih utuh seperti dulu.... he..he...he..
Sudah menjadi hal yang lumrah dalam menjalani kehidupan rumah tangga selalu ada perbedaan pendapat antara suami dan istri.... Nah apabila terjadi sebuah pertengkaran maka suami tidak diperbolehkan memukul wajah istrinya... apalagi menyiksanya seperti yang sering kita baca dan lihat di media.... suami menganiaya istrinya.....KDRT......na'
Wajah adalah anggota badan yang paling mulia...apabila wajah itu dipukul maka jadilah ia merasa orang yang paling hina.....dan wajah inilah yang dipergunakan hamba untuk bersujud kepada Nya....Oleh karena itu Rasulullah SAW. melarang suami untuk memukul wajah istrinya.....
HR. Abu Dawud dari Ilyas bin Abdullah bin Abi Dzuhab ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : Janganlah kalian memukul para hamba Allah ( wanita ), kemudian Umar bin Khattab ra menghadap Rasulullah SAW dan berkata : Para wanita berani melawan suaminya ? Kemudian Rasulullah memberikan keringanan boleh memukulnya, lalu itu menjadikan para wanita mengadu kepada Rasulullah SAW tentang sikap para suami mereka. Rasulullah SAW bersabda : Para wanita mengadukan kepada keluarga Muhammad SAW tentang sikap suami mereka, mereka ( suami ) itu bukanlah orang - orang yang terbaik kalian. ( Shahih Abu Dawud 1863 ).
Rasulullah melarang para sahabat untuk memukul istrinya, lalu merekapun berhenti karena para sahabat adalah sebaik - baik generasi yang jika diajak untuk memenuhi perintah Allah SWT dan Rasul Nya maka mereka mengatakan " Sami'naa wa Atho'naa " Kami mendengar dan kami patuh.... Subhanallah.....
Hal ini ternyata membuat para istri semakin berani kepada suaminya....akhirnya Umar bin Khattab mempertanyakannya kepada Rasulullah SAW.... akhirnya beliau membolehkan memukulnya....
Namun sebagian dari para suami ada yang berlebihan dalam memukulnya.... hal ini kemudian para wanita mendatangi rumah Rasulullah dan mengadukannya....sehingga Rasulullah SAW memberitahukan kepada para sahabat bahwa suami yang memukul istrinya bukanlah laki - laki yang baik...
Bukanlah laki - laki yang baik diantara kalian.....artinya memukul dan ringan tangan seorang suami kepada istrinya.....maka laki - laki tersebut bukanlah laki - laki yang baik......karena seharusnya suami bisa menjadi pembimbing dalam segala hal bagi istrinya dan anak - anaknya.....membimbing dengan ilmu dan hikmah......bukan dengan kekerasan dengan pukulan dan tendangan.....bukan dengan menyakitinya secara lahir dan batin......mereka ada mendampingi kita untuk kita lindungi.....untuk kita sayangi......untuk kita cintai.....bukan untuk disakiti.....bukan untuk dilukai......
Dari uraian tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa suami tidak boleh memukul wajah istrinya..... akan tetapi boleh memukul anggota badan yang lain dengan batas tidak sampai menyakitinya....
InsyaAllah istri akan senang kalau dipukul " pantat " nya ( maaf )..... sambil memukul tambahi dengan kalimat " gemes "..... kamu ini sudah punya anak 3 tapi pantatmu masih utuh seperti dulu.... he..he...he..
SUAMI WAJIB MEMBERI PAKAIAN
Wataksuuha idzaktasaita " ...Memberi pakaian jika kamu berpakaian....
Suami berkewajiban untuk memberikan pakaian kepada istri dan anak - anaknya... hal ini terkait dengan perintah ketentuan syar'i hijab... yaitu kewajiban menutup aurat.... Kalau sampai istri tidak memakai pakaian yang menutup auratnya maka yang menanggung dosanya adalah suami.... nah berat khan !...
Dalam hal ini ada persoalan bagi para wanita yang sebagian besar bahwa urusan pakaiannya dialah yang menentukannya.... padahal suami yang bertanggung jawab dalam hal ini.... persoalan warna yang nggak matching lah.... bahan yang nggak cocok.... model yang ketinggalan... dan banyak macem - macem lainnya sehingga suami bahkan tidak dilibatkan dalam menentukan beli pakaian.... sudahlah pa.....kasih saja uangnya biar aku beli sendiri.... demikian kalimat yang sering dilontarkan istri kepada suami dalam hal membeli pakaian........jadi pastikan bahwa pakaian yang dibeli oleh istri dan anak - anak kita telah memenuhi perintah hijab.....Ingat para suami !....... Kitalah yang akan menanggung dosa bila istri kita memakai pakaian yang tidak menutup auratnya
Celakanya lagi para istri justru memakai pakaian yang baik - baik apabila keluar rumah.... sedangkan ketika dirumah maka pakaian favorit kesayangannya adalah " Daster " yang kumal dan kusam yang sangat tidak enak dipandang dan yang jelas para suami tidak terhibur oleh kesenangan kepada istrinya ketika melihat pemandangan tersebut......menurut mereka kenapa dirumah lebih suka pakai daster ?......karena PRAKTIS.....make' ngelepasnya gampang.......karena ISIS.....longgar sehingga tidak gerah.....he...he...he....
Firman Allah SWT.....Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya... QS 24 : 31.
Ada perbedaan pendapat dari para ulama mengenai lafadh " illa maa dhoharo minhaa " kecuali yang ( biasa ) tampak.... Ibnu Abbas ra, atha dan tabi'in lainnya menafsirkannya adalah " wajah dan kedua telapak tangan " Dan inilah yang menjadi pendapat jumhur ulama....
HR Abu Daud dari Khalid bin Darik dari Aisyah ra dia berkata bahwa Asma' binti Abu Bakar ra menemui Nabi SAW dengan mengenakan pakaian tipis maka Rasulullah melengos lalu bersabda :
" Hai Asma', wanita yang sudah haid tidak layak terlihat darinya kecuali ini, beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangan "
Namun pendapat Imam An Nawawi adalah kalau kaki saja harus tertutup maka muka adalah bagian yang paling mungkin menimbulkan syahwat sehingga pendapat beliau muka harus tertutup.... yang banyak kita jumpai di Saudi Arabia dan beberapa negara di Timur Tengah .... yaitu dengan memakai CADAR.....
Kita hormati pendapat para ulama..... dan saya selalu menggunakan fatwa jumhur ulama..... Namun ingat ! yang sering saya jumpai bagi para wanita masih tidak menutup kakinya dengan kaos kaki.... padahal ini merupakan bagian dari aurat wanita yang harus tertutup..... maka sempurnakan hijabmu wahai para istri.....
Wahai para suami.....para ayah.....
Perhatikan istri dan anak - anakmu dalam berpakaian......apakah sudah sesuai dengan ketentuan syar'i hijab atau belum.....laranglah mereka memakai pakaian - pakaian yang membuat Allah SWT murka..... ini adalah tanggung jawabmu dihadapan Allah SWT kelak.....
Wahai para istri.....
Senangkanlah suamimu dengan berpakian yang baik - baik dihadapannya dan ketika suamimu meminta untuk memakai pakaian yang dipilihnya.... maka jangan kau tolak..... pakai saja walaupun engkau tidak begitu menyukainya....
Ketika Ali bin Abi Thalib ra dan istrinya Fatimah ra datang menemui Nabi SAW.....beliau sedang menangis......Ali bertanya : Ya Rasulullah....apa yang menyebabkan engkau menangis ?......Rasulullah SAW menjawab : Aku teringat ketika aku di mi'rajkan oleh Allah SWT.....aku melihat......ORANG - ORANG PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN RAMBUTNYA.......Fatimah az Zahra ra putrinya bertanya....Wahai ayahku.....ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan para wanita tersebut ?.....Rasulullah menjawab : ....KARENA MEREKA TIDAK MENYEMBUNYIKAN RAMBUTNYA TERHADAP ORANG LAIN.....aku juga melihat.....orang - orang perempuan yang memotong - motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.....karena.....DIA SUKA BERHIAS UNTUK DILIHAT LAKI - LAKI LAIN DAN MEMASYHURKAN DIRINYA DI KALANGAN ORANG BANYAK......( sebagian lafadhz dari riwayat di Kitab Duratun Nasihiin ).
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk serta rahmat Nya kepada kita semua......agar Allah memudahkan kepada kita dalam melaksanakan perintah Nya dalam hal hijab bagi istri dan anak - anak kita....... Amiin.
Suami berkewajiban untuk memberikan pakaian kepada istri dan anak - anaknya... hal ini terkait dengan perintah ketentuan syar'i hijab... yaitu kewajiban menutup aurat.... Kalau sampai istri tidak memakai pakaian yang menutup auratnya maka yang menanggung dosanya adalah suami.... nah berat khan !...
Dalam hal ini ada persoalan bagi para wanita yang sebagian besar bahwa urusan pakaiannya dialah yang menentukannya.... padahal suami yang bertanggung jawab dalam hal ini.... persoalan warna yang nggak matching lah.... bahan yang nggak cocok.... model yang ketinggalan... dan banyak macem - macem lainnya sehingga suami bahkan tidak dilibatkan dalam menentukan beli pakaian.... sudahlah pa.....kasih saja uangnya biar aku beli sendiri.... demikian kalimat yang sering dilontarkan istri kepada suami dalam hal membeli pakaian........jadi pastikan bahwa pakaian yang dibeli oleh istri dan anak - anak kita telah memenuhi perintah hijab.....Ingat para suami !....... Kitalah yang akan menanggung dosa bila istri kita memakai pakaian yang tidak menutup auratnya
Celakanya lagi para istri justru memakai pakaian yang baik - baik apabila keluar rumah.... sedangkan ketika dirumah maka pakaian favorit kesayangannya adalah " Daster " yang kumal dan kusam yang sangat tidak enak dipandang dan yang jelas para suami tidak terhibur oleh kesenangan kepada istrinya ketika melihat pemandangan tersebut......menurut mereka kenapa dirumah lebih suka pakai daster ?......karena PRAKTIS.....make' ngelepasnya gampang.......karena ISIS.....longgar sehingga tidak gerah.....he...he...he....
Firman Allah SWT.....Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya... QS 24 : 31.
Ada perbedaan pendapat dari para ulama mengenai lafadh " illa maa dhoharo minhaa " kecuali yang ( biasa ) tampak.... Ibnu Abbas ra, atha dan tabi'in lainnya menafsirkannya adalah " wajah dan kedua telapak tangan " Dan inilah yang menjadi pendapat jumhur ulama....
HR Abu Daud dari Khalid bin Darik dari Aisyah ra dia berkata bahwa Asma' binti Abu Bakar ra menemui Nabi SAW dengan mengenakan pakaian tipis maka Rasulullah melengos lalu bersabda :
" Hai Asma', wanita yang sudah haid tidak layak terlihat darinya kecuali ini, beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangan "
Namun pendapat Imam An Nawawi adalah kalau kaki saja harus tertutup maka muka adalah bagian yang paling mungkin menimbulkan syahwat sehingga pendapat beliau muka harus tertutup.... yang banyak kita jumpai di Saudi Arabia dan beberapa negara di Timur Tengah .... yaitu dengan memakai CADAR.....
Kita hormati pendapat para ulama..... dan saya selalu menggunakan fatwa jumhur ulama..... Namun ingat ! yang sering saya jumpai bagi para wanita masih tidak menutup kakinya dengan kaos kaki.... padahal ini merupakan bagian dari aurat wanita yang harus tertutup..... maka sempurnakan hijabmu wahai para istri.....
Wahai para suami.....para ayah.....
Perhatikan istri dan anak - anakmu dalam berpakaian......apakah sudah sesuai dengan ketentuan syar'i hijab atau belum.....laranglah mereka memakai pakaian - pakaian yang membuat Allah SWT murka..... ini adalah tanggung jawabmu dihadapan Allah SWT kelak.....
Wahai para istri.....
Senangkanlah suamimu dengan berpakian yang baik - baik dihadapannya dan ketika suamimu meminta untuk memakai pakaian yang dipilihnya.... maka jangan kau tolak..... pakai saja walaupun engkau tidak begitu menyukainya....
Ketika Ali bin Abi Thalib ra dan istrinya Fatimah ra datang menemui Nabi SAW.....beliau sedang menangis......Ali bertanya : Ya Rasulullah....apa yang menyebabkan engkau menangis ?......Rasulullah SAW menjawab : Aku teringat ketika aku di mi'rajkan oleh Allah SWT.....aku melihat......ORANG - ORANG PEREMPUAN YANG DIGANTUNG DENGAN RAMBUTNYA.......Fatimah az Zahra ra putrinya bertanya....Wahai ayahku.....ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan para wanita tersebut ?.....Rasulullah menjawab : ....KARENA MEREKA TIDAK MENYEMBUNYIKAN RAMBUTNYA TERHADAP ORANG LAIN.....aku juga melihat.....orang - orang perempuan yang memotong - motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.....karena.....DIA SUKA BERHIAS UNTUK DILIHAT LAKI - LAKI LAIN DAN MEMASYHURKAN DIRINYA DI KALANGAN ORANG BANYAK......( sebagian lafadhz dari riwayat di Kitab Duratun Nasihiin ).
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk serta rahmat Nya kepada kita semua......agar Allah memudahkan kepada kita dalam melaksanakan perintah Nya dalam hal hijab bagi istri dan anak - anak kita....... Amiin.
DILARANG MENCELA ISTRINYA
Dunia seakan milik berdua.... begitulah perasaan bahagia saat - saat indah setelah " aqdun nikah " akad nikah....apapun terasa indah..... la wong manten anyar....kabeh yo rasane penak thok..... Saat - saat yang indah tersebut hadir karena terbuka hijab yang tadinya haram menjadi halal.... hijab itu terbuka dengan kalimat dahsyat " Qobiltu nikakhaha wa tazwijahaa bil mahril madzkuuro " ..... Subhaanallah.
Pada saat tersebut suami memandang istri bak permaisuri tercantik... terseksi... dan ter ter lainnya didunia ini yang tidak bisa dikalahkan kecantikannya dengan wanita lain bahkan miss miss didunia ini.... Sayur asam terlalu asam berasa nikmat.... mengubah duri menjadi mawar.... mengubah cuka menjadi anggur.... mengubah marah jadi ramah.... mengubah musibah menjadi muhibah.... he..he.. hanya itu yang saya ingat ketika nonton KCB.....
Namun ketika perjalanan sudah memasuki etape berikutnya dengan hadirnya buah hati..... anak sudah 2..3...4...mau berapa ? maka tubuh yang tandinya cantik...seksi sudah melar tak karuan bentuknya......ditambah dengan problem kejiwaan yang muncul karena peluh...letih.... suami dan istri bersama dalam bahtera kehidupan...... Akhirnya suami tidak jarang mudah mencela kekurangan istrinya melalui lisannya...... " Uwong kok koyok gajah " karena berat tubuh istri sekarang menjadi 2 kali lipat..... ketika teh bikinan istri terlalu manis saja..... suami mudah mencelanya yang menyebabkan perasaan istri tersinggung dan sakit karena merasa tidak dihargai....
" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar " QS 33 : 70
HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaqnya dan orang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya ( Shahih Sunan Tirmidzi 928, hasan shahih )
Akhwan Akhawat....
Perlakuan kepada istri melalui perkataan lisan suami tidak boleh sampai menyinggung atau menyakiti perasaan istri.... Rasulullah SAW juga memerintahkan kalau tidak bisa berkata - kata yang baik maka lebih baik diam... Diam itu emas dan berkata - kata yang baik adalah permata....
Jadi para suami.... qoulan ma'rufa....qoulan karima...qoulan baligha..qoulan tsaqila...qoulan layyina...qoulan syadiida.... itulah lafadh - lafadh dalam Al Qur'an terkait dengan perkataan yang baik dan benar yang harus anda ucapkan kepada orang lain terutama kepada istri anda....
Ucapan - ucapan yang baik dan lemah lembut ( layyina ) akan menumbuhkan suburkan kecintaan istri kepada suami..... sehingga walaupun secara lahir istri anda sekarang sudah berbeda 180 derajad dibanding ketika saat menikah dulu.... maka cinta dan kesetiaan istri akan tetap menggelora....diberikan hanya untuk anda sebagai suaminya.... so jangan olok - olok mereka.... jangan katakan kekurangan mereka..... jangan lukai perasaannya dengan lisan anda.... " Dan yang harus dihindari dan jauhi.... Jangan ceritakan kekurangan istri anda kepada orang lain " ..... itu semua adalah dosa bagi anda..... dan kata Nabi.... anda tidak termasuk orang terbaik....
Walaupun istri jelas - jelas lalai bahkan salah sekalipun maka maafkan dia... bimbinglah dia.... jangan dimarahi dia....dan ampuni dia....Lisan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kata...kalimat yang pernah terlontar darinya....
" Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " QS 64 : 14
Semoga kita semua termasuk golongan orang - orang yang bisa menjaga lisan kita dari perkataan yang tidak baik..... dari dusta.... Amiin.
Pada saat tersebut suami memandang istri bak permaisuri tercantik... terseksi... dan ter ter lainnya didunia ini yang tidak bisa dikalahkan kecantikannya dengan wanita lain bahkan miss miss didunia ini.... Sayur asam terlalu asam berasa nikmat.... mengubah duri menjadi mawar.... mengubah cuka menjadi anggur.... mengubah marah jadi ramah.... mengubah musibah menjadi muhibah.... he..he.. hanya itu yang saya ingat ketika nonton KCB.....
Namun ketika perjalanan sudah memasuki etape berikutnya dengan hadirnya buah hati..... anak sudah 2..3...4...mau berapa ? maka tubuh yang tandinya cantik...seksi sudah melar tak karuan bentuknya......ditambah dengan problem kejiwaan yang muncul karena peluh...letih.... suami dan istri bersama dalam bahtera kehidupan...... Akhirnya suami tidak jarang mudah mencela kekurangan istrinya melalui lisannya...... " Uwong kok koyok gajah " karena berat tubuh istri sekarang menjadi 2 kali lipat..... ketika teh bikinan istri terlalu manis saja..... suami mudah mencelanya yang menyebabkan perasaan istri tersinggung dan sakit karena merasa tidak dihargai....
" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar " QS 33 : 70
HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaqnya dan orang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya ( Shahih Sunan Tirmidzi 928, hasan shahih )
Akhwan Akhawat....
Perlakuan kepada istri melalui perkataan lisan suami tidak boleh sampai menyinggung atau menyakiti perasaan istri.... Rasulullah SAW juga memerintahkan kalau tidak bisa berkata - kata yang baik maka lebih baik diam... Diam itu emas dan berkata - kata yang baik adalah permata....
Jadi para suami.... qoulan ma'rufa....qoulan karima...qoulan baligha..qoulan tsaqila...qoulan layyina...qoulan syadiida.... itulah lafadh - lafadh dalam Al Qur'an terkait dengan perkataan yang baik dan benar yang harus anda ucapkan kepada orang lain terutama kepada istri anda....
Ucapan - ucapan yang baik dan lemah lembut ( layyina ) akan menumbuhkan suburkan kecintaan istri kepada suami..... sehingga walaupun secara lahir istri anda sekarang sudah berbeda 180 derajad dibanding ketika saat menikah dulu.... maka cinta dan kesetiaan istri akan tetap menggelora....diberikan hanya untuk anda sebagai suaminya.... so jangan olok - olok mereka.... jangan katakan kekurangan mereka..... jangan lukai perasaannya dengan lisan anda.... " Dan yang harus dihindari dan jauhi.... Jangan ceritakan kekurangan istri anda kepada orang lain " ..... itu semua adalah dosa bagi anda..... dan kata Nabi.... anda tidak termasuk orang terbaik....
Walaupun istri jelas - jelas lalai bahkan salah sekalipun maka maafkan dia... bimbinglah dia.... jangan dimarahi dia....dan ampuni dia....Lisan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kata...kalimat yang pernah terlontar darinya....
" Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang " QS 64 : 14
Semoga kita semua termasuk golongan orang - orang yang bisa menjaga lisan kita dari perkataan yang tidak baik..... dari dusta.... Amiin.
ISTRI YANG BEKERJA
'Alaikumussalam War.Wab.
Kewajiban memberi nafkah adalah kewajiban suami dan apabila istri diberikan ijin suami untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai nafkah... akan tetapi istri telah " membantu " suami dalam memberikan nafkah.... apabila suami ridha untuk memberikan ijin kepada istri untuk bekerja dan istri ridha bahwa hal tersebut untuk membantu suaminya maka hal ini akan menjadi kebaikan yang InsyaAllah akan dicatat oleh Allah sebagai amal sholih..... " bukan percuma "
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini agar supaya para istri yang diberikan ijin suami bekerja tetap dalam tuntunan syariat :
1. Dengan bekerja maka istri tetap tidak boleh melalaikan kewajibannya kepada suami...yaitu menyenangkan hati suami dan mendidik anak - anak nya. Kalau sampai karena bekerja kemudian istri melalaikan kewajibannya maka itu sama artinya dalam pepatah jawa " NGUBER UCENG KEPATEN OBOR " memburu yang kecil tetapi kehilangan yang besar.
2. Pekerjaan yang dilakukan istri tidak boleh bertentangan dengan hukum Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.... contohnya tempat kerja istri tidak membolehkan pekerja wanita memakai jilbab sehingga istri tidak menutup auratnya di tempat kerja. Atau pekerjaan istri tersebut adalah pekerjaan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul Nya... seperti bekerja di tempa yang mehalalkan khamer dan riba'...
3. Istri harus tetap tunduk kepada perintah suami apabila diperintahkan untuk melakukan kebaikan..... Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.... QS 4 : 34..... Kalau karena istri bekerja dan berpenghasilan setara atau lebih besar dari penghasilan suami kemudian tidak tunduk dan tawaddu' kepada suaminya maka Allah SWT dan Malaikat Nya akan melaknat istri yang demikian....( Banyak sekali kasus yang seperti ini telah dikonsultasikan kepada kami )....bahkan kalau suami sudah mengatakan " Kamu Berhenti Bekerja Dan Lakukan Kewajiban Sebagai Istri Di Rumah " biar saya yang bertanggung jawab mencari nafkah...... maka tidak ada alasan apapun yang dibenarkan oleh agama bagi istri untuk menolaknya.... istri saat itu juga harus " smi'naa wa atho'naa " aku dengar dan aku patuh.
4. Apabila istri dalam melakukan pekerjaan tersebut kemudian ada tuntutan safar / bepergian dan menginap maka istri harus dan wajib ditemani oleh mahramnya walaupun suami mengijinkannya..... ini adalah perkara yang banyak sekali dilanggar.... " Laki - laki tidak boleh berduaan dengan wanita yang bukan mahramya dan Istri tidak boleh bepergian tanpa mahram... begitulah sabda Nabi SAW....
Masih banyak lagi sebenarnya yang bisa dikaji dalam persoalan ini namun hal diatas adalah yang utama.... Mudah - mudahan ulasan ini bisa sedikit memberikan landasan bagi para istri yang bekerja....Dan mudah - mudahan Allah SWT senantiasa memudahkan segala urusan rumah tangga kita semua, Amiin.
Wallahua'alam
Wassalaamu'alaikum.War.Wab.
Kewajiban memberi nafkah adalah kewajiban suami dan apabila istri diberikan ijin suami untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai nafkah... akan tetapi istri telah " membantu " suami dalam memberikan nafkah.... apabila suami ridha untuk memberikan ijin kepada istri untuk bekerja dan istri ridha bahwa hal tersebut untuk membantu suaminya maka hal ini akan menjadi kebaikan yang InsyaAllah akan dicatat oleh Allah sebagai amal sholih..... " bukan percuma "
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan disini agar supaya para istri yang diberikan ijin suami bekerja tetap dalam tuntunan syariat :
1. Dengan bekerja maka istri tetap tidak boleh melalaikan kewajibannya kepada suami...yaitu menyenangkan hati suami dan mendidik anak - anak nya. Kalau sampai karena bekerja kemudian istri melalaikan kewajibannya maka itu sama artinya dalam pepatah jawa " NGUBER UCENG KEPATEN OBOR " memburu yang kecil tetapi kehilangan yang besar.
2. Pekerjaan yang dilakukan istri tidak boleh bertentangan dengan hukum Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.... contohnya tempat kerja istri tidak membolehkan pekerja wanita memakai jilbab sehingga istri tidak menutup auratnya di tempat kerja. Atau pekerjaan istri tersebut adalah pekerjaan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul Nya... seperti bekerja di tempa yang mehalalkan khamer dan riba'...
3. Istri harus tetap tunduk kepada perintah suami apabila diperintahkan untuk melakukan kebaikan..... Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.... QS 4 : 34..... Kalau karena istri bekerja dan berpenghasilan setara atau lebih besar dari penghasilan suami kemudian tidak tunduk dan tawaddu' kepada suaminya maka Allah SWT dan Malaikat Nya akan melaknat istri yang demikian....( Banyak sekali kasus yang seperti ini telah dikonsultasikan kepada kami )....bahkan kalau suami sudah mengatakan " Kamu Berhenti Bekerja Dan Lakukan Kewajiban Sebagai Istri Di Rumah " biar saya yang bertanggung jawab mencari nafkah...... maka tidak ada alasan apapun yang dibenarkan oleh agama bagi istri untuk menolaknya.... istri saat itu juga harus " smi'naa wa atho'naa " aku dengar dan aku patuh.
4. Apabila istri dalam melakukan pekerjaan tersebut kemudian ada tuntutan safar / bepergian dan menginap maka istri harus dan wajib ditemani oleh mahramnya walaupun suami mengijinkannya..... ini adalah perkara yang banyak sekali dilanggar.... " Laki - laki tidak boleh berduaan dengan wanita yang bukan mahramya dan Istri tidak boleh bepergian tanpa mahram... begitulah sabda Nabi SAW....
Masih banyak lagi sebenarnya yang bisa dikaji dalam persoalan ini namun hal diatas adalah yang utama.... Mudah - mudahan ulasan ini bisa sedikit memberikan landasan bagi para istri yang bekerja....Dan mudah - mudahan Allah SWT senantiasa memudahkan segala urusan rumah tangga kita semua, Amiin.
Wallahua'alam
Wassalaamu'alaikum.War.Wab
Assalaamu'alaikum War. Wab.
...hunna libaasullakum wa antum libaasullahunna.....mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka....QS 2 : 187
Firman Allah SWT ini menunjukkan bahwa antara suami istri mempunyai hak dan kewajiban untuk saling.....MELINDUNGI.....MEMULIAKAN.....MENYENANGKAN.....diantara keduanya.....karena sifat pakaian adalah melindungi tubuh.....memuliakan pemakainya......dan menyenangkan bagi yang melihatnya....
Hak istri merupakan kewajiban suami yang harus ditunaikan.....dan hak suami merupakan kewajiban istri yang harus dikerjakan.....hal ini diatur secara seimbang oleh Allah dan Rasulnya.....derajad kemuliaan hak dan kewajiban ini sama di hadapan Allah SWT.....meskipun bentuknya.....wujudnya berbeda.....
HR. Abu Dawud dari Mu'awiyyah Bin Haidah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Apa hak istri yang harus kita tunaikan ? Rasulullah SAW menjawab : 1. Memberi makan ketika kamu makan.....2. Memberi pakaian ketika kamu berpakaian.....3. Tidak boleh memukul wajahnya......4. Tidak boleh mencelanya......5. Tidak boleh mengusirnya kecuali didalam rumahnya. ( derajad hadist adalah hasan, takhrij Syekh Al Abani 1500 ).
1. Memberi makan ketika kamu makan.
Makan yang dimaksud disini adalah makanan siap saji, bukan bahan. Jadi suami yang berkewajiban memberi makan istri dan keluarganya dalam bentuk siap makan....... Lantas kenapa istri yang harus memasak untuk keluarganya ?..... Bahkan Rasulullah SAW sering kali membantu A'isyah memasak didapur...... hal ini karena sejak saat seorang istri melakukan perkerjaan rumah, memasak, mencuci dll maka Malaikat Jibril as bersama para malaikat lainnya berdoa untuk memohonkan ampun dosa istri yang demikian sampai sore hari..... Subhanallah...
Dari Abdullah bin Mas'ud ra menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Apabila seorang istri melakukan pekerjaan rumah, memasak, mencuci dll, untuk suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan dan mengampuni 2000 kesalahan dan dosanya bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari MEMINTAKAN AMPUNAN BAGINYA serta Allah mengangkat 1000 derajad baginya. ( Musnad Firdauus )
Jadi terus saja memasak dan melakukan seluruh pekerjaan rumah karena para istri akan didoakan para malaikat dan segala sesuatu yang disinari oleh matahari akan melakukan hal yang sama.....Subhaanallah.
Dan juga kalau suami yang harus menyediakan makanan matang siap saji.... maka anda bayangkan berapa besar nafaqoh yang harus ditanggung oleh suami.....sarapan beli di warung pecel dan bungkus unruk keluarganya....makan siang warung padang juga membungkus untuk keluarganya.... dan makan malam... di depot juga dan semuanya beli untuk seluruh anggota keluarga..... YA BISA JEBOL KEUANGAN SUAMI HASIL DARI KERJANYA....InsyaAllah sebagian besar para suami tidak akan mampu melakukannya.....
Jadi terus masak ya ibu - ibu untuk suami dan anak - anak......
La wong ibu itu paling perhatian pada keluarga ketika punya makanan.... contohnya kalau diundang tasyakurran tetangga kemudian ada hidangan kue kotak isi 3 macem..... para ibu ndak tega memakannya karena ingat anak dan suami dirumah.....coba kalau bapak ya disikat habis ditempat......bahkan ketika ada bawaan yang dibawa pulang / berkat....maka dirumah masih dimakan lagi.....MasyaAllah....
Bagi para suami.....memberikan makanan pada keluarga adalah tanggung jawab kita..... sering - sering bawa makanan kerumah terutama kesukaan istri dan anak - anak walaupun mereka tidak memintanya..... dan kalau ada rejeki lebih dari Allah SWT.... telpon istri dirumah untuk memberitahu bahwa hari itu jangan memasak.... nanti malam ajak keluarga untuk makan diluar....
Ikhwan Akhwat...... Bapak Ibu...... Suami Istri.....
Ini adalah awal dari kajian kita dan InsyaAllah saya akan sambung untuk berikutnya menyelesaikan penjelasan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Dawud ini.......satu per satu.....dan mari kita diskusikan...... Semoga kita semua termasuk orang - orang yang mendaptakan petunjuk Allah SWT.
Wallaahua'lam...
Wass. War. Wab
...hunna libaasullakum wa antum libaasullahunna.....mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka....QS 2 : 187
Firman Allah SWT ini menunjukkan bahwa antara suami istri mempunyai hak dan kewajiban untuk saling.....MELINDUNGI.....MEMULIAKAN.....MENYENANGKAN.....diantara keduanya.....karena sifat pakaian adalah melindungi tubuh.....memuliakan pemakainya......dan menyenangkan bagi yang melihatnya....
Hak istri merupakan kewajiban suami yang harus ditunaikan.....dan hak suami merupakan kewajiban istri yang harus dikerjakan.....hal ini diatur secara seimbang oleh Allah dan Rasulnya.....derajad kemuliaan hak dan kewajiban ini sama di hadapan Allah SWT.....meskipun bentuknya.....wujudnya berbeda.....
HR. Abu Dawud dari Mu'awiyyah Bin Haidah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Apa hak istri yang harus kita tunaikan ? Rasulullah SAW menjawab : 1. Memberi makan ketika kamu makan.....2. Memberi pakaian ketika kamu berpakaian.....3. Tidak boleh memukul wajahnya......4. Tidak boleh mencelanya......5. Tidak boleh mengusirnya kecuali didalam rumahnya. ( derajad hadist adalah hasan, takhrij Syekh Al Abani 1500 ).
1. Memberi makan ketika kamu makan.
Makan yang dimaksud disini adalah makanan siap saji, bukan bahan. Jadi suami yang berkewajiban memberi makan istri dan keluarganya dalam bentuk siap makan....... Lantas kenapa istri yang harus memasak untuk keluarganya ?..... Bahkan Rasulullah SAW sering kali membantu A'isyah memasak didapur...... hal ini karena sejak saat seorang istri melakukan perkerjaan rumah, memasak, mencuci dll maka Malaikat Jibril as bersama para malaikat lainnya berdoa untuk memohonkan ampun dosa istri yang demikian sampai sore hari..... Subhanallah...
Dari Abdullah bin Mas'ud ra menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Apabila seorang istri melakukan pekerjaan rumah, memasak, mencuci dll, untuk suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan dan mengampuni 2000 kesalahan dan dosanya bahkan segala sesuatu yang disinari oleh matahari MEMINTAKAN AMPUNAN BAGINYA serta Allah mengangkat 1000 derajad baginya. ( Musnad Firdauus )
Jadi terus saja memasak dan melakukan seluruh pekerjaan rumah karena para istri akan didoakan para malaikat dan segala sesuatu yang disinari oleh matahari akan melakukan hal yang sama.....Subhaanallah.
Dan juga kalau suami yang harus menyediakan makanan matang siap saji.... maka anda bayangkan berapa besar nafaqoh yang harus ditanggung oleh suami.....sarapan beli di warung pecel dan bungkus unruk keluarganya....makan siang warung padang juga membungkus untuk keluarganya.... dan makan malam... di depot juga dan semuanya beli untuk seluruh anggota keluarga..... YA BISA JEBOL KEUANGAN SUAMI HASIL DARI KERJANYA....InsyaAllah sebagian besar para suami tidak akan mampu melakukannya.....
Jadi terus masak ya ibu - ibu untuk suami dan anak - anak......
La wong ibu itu paling perhatian pada keluarga ketika punya makanan.... contohnya kalau diundang tasyakurran tetangga kemudian ada hidangan kue kotak isi 3 macem..... para ibu ndak tega memakannya karena ingat anak dan suami dirumah.....coba kalau bapak ya disikat habis ditempat......bahkan ketika ada bawaan yang dibawa pulang / berkat....maka dirumah masih dimakan lagi.....MasyaAllah....
Bagi para suami.....memberikan makanan pada keluarga adalah tanggung jawab kita..... sering - sering bawa makanan kerumah terutama kesukaan istri dan anak - anak walaupun mereka tidak memintanya..... dan kalau ada rejeki lebih dari Allah SWT.... telpon istri dirumah untuk memberitahu bahwa hari itu jangan memasak.... nanti malam ajak keluarga untuk makan diluar....
Ikhwan Akhwat...... Bapak Ibu...... Suami Istri.....
Ini adalah awal dari kajian kita dan InsyaAllah saya akan sambung untuk berikutnya menyelesaikan penjelasan Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Dawud ini.......satu per satu.....dan mari kita diskusikan...... Semoga kita semua termasuk orang - orang yang mendaptakan petunjuk Allah SWT.
Wallaahua'lam...
Wass. War. Wab
Langganan:
Postingan (Atom)